Bismillahirohmanirrohim
Ada sebuah kutipan hadist yang di riwayatkan oleh imam bukhori bahwasanya rasululloh saw pernah
bersabda
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « الإِيمَانُ بِضْعٌ وَسَبْعُونَ أَوْ بِضْعٌ وَسِتُّونَ شُعْبَةً فَأَفْضَلُهَا قَوْلُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَدْنَاهَا إِمَاطَةُ الأَذَى عَنِ الطَّرِيقِ وَالْحَيَاءُ شُعْبَةٌ مِنَ الإِيمَانِ
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Iman itu ada tujuh puluh atau enam puluh cabang lebih, yang paling utama adalah ucapan ‘Laailaahaillallah’, sedangkan yang paling rendahnya adalah menyingkirkan sesuatu yang mengganggu dari jalan, dan malu itu salah satu cabang keimanan” (HR. Bukhari dan Muslim)
seperti apa maksud dari hadist ini ?, makna daripada iman yang paling tinggi adalah kalimat laaillahaillalloh, adalah bentuk penge-Esa-an kepada allah sebagai dzat maha tunggal, kalimat laaillahaillaloh sendiri yang mempunyai arti "Tiada illah (tuhan) selain daripada allah)" merupakan kalimat yang tinggi makna nya karena dari kalimat ini kita dapat melihat makna besar terutama makna ke Esa an allah sebagai penguasa allam. Atas dasar ini maka kita sebagai abd (hamba) allah tidak di anjurkan untuk melakukan kesyirikan atau bentuk penduaan kepada allah, menduakan allah azza wa jalla, mengganti allah azza wa zaalla dengan tuhan - tuhan lain nya. karena allah adalah dzat tunggal yang tidak ada yang dapat menandingi nya dan dzat yang disetarakan dengannya.
Maka dari pada itu, bagi setiap muslim/ah yang mengaku cinta kepada allah, paham betul bagaimana cara mewujudkan cinta nya kepada allah sebagai buah daripada ketakwaan dan penghambaan nya kepada tuhanNya. Mereka senantiasa bersyukur dan bersabar, bersyukur ketika mendapatkan kebaaikan dan bersabar ketika di sapa cobaan, sungguh mulia perkara orang' - orang beriman ini. Merakalah para sholihin yang di rindukan jannah syurga allah (insya allah)
Senantiasa menebar kebaikan di bumi allah, buah dariapad keyakinan tertinggi atas agama allah, realisasi atas keyakinan kalimat laaillahaillah dan juga wujud kemahabbahan, bukti kepasrahan, bukti penyerahan diri seutuhnya kepada allah azza wa jalla, dzat maha sempurna pemilik jagat raya beserta isi nya (Subhanallah)
Dalam hadist ini juga di kutip bahwa iman yang paling rendah adalah menyingkirkan sesuatu yang mengganggu di jalan. Seorang muslim yang bertakwa dan cinta kepada Rabb nya, akan senantiasa memperhatikan setiap tunduk laku perilaku diri nya, senantiasa bersikap baik dan rendah hati, menghiasi cermin diri dengan keluhuran budi juga senantiasa memperhatikan kebersihan diri nya hingga lingkungan nya sebagai bagian dari penyebaran kebaikan. Hadist rasul ini menyatakan bahwa menyingkirkan sesuatu yang mengganggu di jalan juga termasuk ke dalam kategori iman, mengapa? meyingkirkan sesuatu yang mengganggu di jalan adalah bentuk dari pada cinta nya kepada kebersihan dan kebersihan adalah bagian dari keindahan, bukankah di hadist lain di katakan bahwa " innalloha jamillun tuhibbul jammal" allah itu indah dan menyukai keindahan, dan di hadist lain nya menyatakan "Kebersihan adalah Sebagian daripada iman". Maka dari pada ituu sebagai muslim yang berkiblat kepada al quran dan as sunnah, mengaku taat kepada allah dan rasulNya sebagai bentuk ketakwaan dan pengabdian nya kepada agama allah, hendak nya senantiasa memperhatikan kebersihan diri dan lingkungan. Senantiasa peduli untuk terus menjaga keindahan sekitar sebagai bagian dari wujud kecintaan kepada allah dengan bersikap cinta kepada salah satu ciptaan allah.
Di bagian terakhir dari hadist ini juga di kutip bahwa malu adalah merupakan iman. Malu seperti apakah yang termasuk ke dalam kategori iman? Tentu nya malu dalam hal - hal tertentu seperti malu akan perbuatan maksiat, malu akan perbuatan kesyirikan kepada allah, malu untuk berbuat hal - hal yang di benci oleh dan masih banyak lagi. Terlebih untuk para sholihat calon bidadari syurga, para wanita bidadari dunia, para mujahidah bermata jeli yang kehadiran nya senantiasa di damba jannah syurgaNya, hendaklah menghiasi bunga diri dengan rasa malu, sifat malu pada seorang wanita sangat lah penting karena ini berkaitan dengan penjagaan maruah diri nya sebagai bidadari yang tidak pernah tersentuh dunia luar. Hendaklah senatiasa menjaga maruah diri dengan senatiasa malu mengumbar aurat, untuk malu berbuat maksiat dan malu berkhalwat juga ber ikhtilat dengan lawan jenis, sosok bidadari mutiara iman ini lah yang banyak di cari.
Wanita kalam syurga akan senatiasa pandai menempatkan rasa malu sebagai iffah dan izzah nya maruah diri, sebbagai bentuk ketakwaan dan kecintaan nya kepada illahi rabbi, menggapai kemuliaan diri sebagai pengabdian nya kepada agama allah, menjunjung luhur keluhuran akhlak sebagai bunga daripada keteguhan iman yang kuat.
Subhanallah, semoga kita lah orang - orang yang senatiasa di rindukan oleh syurga bersama para syuhada dan para sholihin kelak ke dalam jannah allah. Aamiin